Coronavirus Diseases atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Covid-19 memberikan luka dalam tak hanya bagi pelaku usaha tetapi juga para buruh, karyawan dan masyarakat pada umumnya. Kementrian Ketenagakerjaan mencatat hingga Juli 2020 baik pekerja formal maupun informal yang terdampak mencapai 3.5 juta orang dan terus meningkat. Lebih dari 1,1 juta orang di rumahkan dan 380.000 orang mengalami pemutusan hubungan kerja. Sektor utama perekonomian Indonesia mulai dari pariwisata, perdagangan, manufaktur dan pertanian mengalami kelumpuhan. Pemerintah dengan berbagai cara berusaha memulihkan keadaan. Hingga Desember 2020 baik pemerintah maupun swasta mulai mendapatkan hasilnya.
Siapa menduga, luka ekonomi yang menganga ternyata memberikan kekuatan kepada masyarakat untuk bangkit dan meraih kejayaannya di masa kritis. Seperti ikan yang menggelepar namun terus bergerak hingga menemukan kubangan air sebagai muara. Seperti itulah kami para pelaku usaha ultramikro, mikro, kecil dan menengah harus mencari udara segar untuk bernafas. Tanggung jawab dan amanah kepada keluarga harus dijalankan namun serasa tidak ada jalan keluar. Lalu, dimana peran Covid-19 sebagai katalisator digitalisasi bisnis?
Dalam sebuah webinar bersama seluruh UMKM Banten, Muhammad Riva sebagai SME Development Specialist Shopee Indonesia menyatakan bahwa sejak era new normal total 94 persen dari jumlah populasi di Indonesia telah menggunakan internet dan 96 persen dari total pengguna internet tersebut telah menggunakan smartphone untuk melakukan komunikasi, interaksi dan transaksi digital sehingga memberikan kontribusi sebesar 300 persen pada kenaikan belanja online melalui aplikasi. Ini berarti bahwa para pekerja yang terluka karena dirumahkan dan di-PHK tersebut perlahan telah bangkit dan menciptakan peluang suksesnya sendiri masuk ke dalam digitalisasi bisnis. Saya sendiri membuktikan hal ini. Hampir 95 persen dari jumlah pertemanan di media sosial khususnya facebook para Ibu memiliki dwifungsi sebagai tulang rusuk dan tulang punggung keluarga. Keadaan sulit membuat masyarakat menempuh jalan yang tak biasa, membangkitkan jiwa wirausaha dalam diri mereka.
Lebih hebat lagi, Covid-19 telah mendorong sebanyak 13 persen para pelaku UMKM di Indonesia go digital dalam upaya beradaptasi dengan perilaku konsumen di era new normal. Jika kita lebih melihat dengan jeli, potensi usaha yang paling digandrungi selama pandemi adalah jual beli online dari rumah, digital marketing, dan web development. Saat ini, bisnis digital di era revolusi industri 4.0 ini hanya modal jari. Semua orang mulai fokus untuk menghadapi tantangan pandemi dan menciptakan peluang untuk dirinya sendiri. Jelas ini merupakan hal yang sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi kedepannya.
Meski memberikan kenangan kelabu dan kehancuran secara mendadak, di belakang layar Covid-19 telah mendorong masyarakat di Indonesia bahkan seluruh dunia untuk melek teknologi. Pandemi memaksa setiap orang untuk berjuang dan bertahan hidup dengan menerima digitalisasi bisnis. Per Oktober 2019, rasio jumlah wirausaha di Indonesia baru 2 persen dari total penduduk, untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi idealnya adalah 4 persen. Namun, hingga Desember 2020, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, rasio jumlah wirausaha di Indonesia telah mencapai 3,1 persen. Hal ini cukup untuk membuktikan bahwa Covid-19 telah menjadi faktor percepatan revolusi industri 4.0 di sektor ekonomi khusunya perdagangan dan pariwisata. Sehingga menjadi tidak mustahil Indonesia mencapai target 4 persen di tahun 2030 mendatang bahkan bisa lebih cepat dari yang diperkirakan.
“Momentum adalah hal yang tidak kekal, tangkap saat terbaik atau kamu akan kehilangan momentum itu”. – Nadiem Makarim
***
Wery Astuti
Penulis merupakan santri HBO Desember 2020 yang dimentori langsung oleh Ning Guru Nisaul Kamila Chisnullah. Lahir di Kebumen, Jawa Tengah yang saat ini berdomisili di Jakarta. Aktif di berbagai organisasi semasa kuliah membuatnya semakin tertarik dunia tulis menulis. Suka menulis puisi, berwirausaha dan telah menerbitkan empat buku antologi, salah duanya bersama Ellunar Publisher. Untuk menjalin silaturahmi silakan kunjungi instagram @cindewery atau email di weryastuti99@gmail.com.