“Bukan nasab yang menentukan nasibmu, bukan nasab yang menjadikanmu mulia. Tapi, mengajilah agar nasabmu menjadi mulia.” Ning Sheila Hasina

Kata Kata Bijak Ning Sheila Hasina
Gambar : Suara Merdeka

Mengaji: Jalan Menuju Kemuliaan yang Hakiki

Dalam kehidupan, banyak orang yang mungkin merasa bahwa status sosial atau nasab (garis keturunan) adalah penentu utama dalam mencapai kemuliaan dan kesuksesan. Namun, quote ini mengingatkan kita pada hakikat yang sebenarnya: “Bukan nasab yang menentukan nasibmu, bukan nasab yang menjadikanmu mulia. Tapi, mengajilah agar nasabmu menjadi mulia.” Pesan ini menekankan pentingnya ilmu dan pendidikan, khususnya dalam konteks Islam, untuk mencapai kemuliaan yang sejati.

Nilai Kemuliaan dalam Islam

Dalam Islam, kemuliaan tidak diukur dari status sosial, kekayaan, atau nasab. Allah SWT menilai hamba-Nya berdasarkan ketakwaan dan ilmu yang dimiliki. Firman Allah dalam Al-Qur’an menegaskan hal ini:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini menegaskan bahwa kemuliaan di sisi Allah tidak ditentukan oleh garis keturunan atau status sosial, melainkan oleh ketakwaan. Ketakwaan yang sejati hanya bisa dicapai melalui ilmu dan amal yang baik, yang dalam Islam dikenal dengan konsep mengaji atau menuntut ilmu.

Pentingnya Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah SAW bersabda:

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibn Majah)

Hadits ini menekankan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Ilmu adalah kunci untuk memahami ajaran agama dan menjalankan kehidupan sesuai dengan tuntunan Allah SWT. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan antara yang benar dan salah, serta menjalani kehidupan dengan penuh makna dan kebijaksanaan.

Mengaji untuk Memuliakan Nasab

Mengaji, dalam konteks ini, tidak hanya berarti belajar membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran-ajarannya. Dengan mengaji, seseorang dapat memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan, yang pada gilirannya akan memuliakan nasab atau garis keturunannya. Nasab yang mulia bukan ditentukan oleh status sosial, melainkan oleh kualitas ilmu dan amal keturunannya.

Baca Juga  Quote Sujiwo Tejo tentang Kalkulasi Cinta

Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar dalam Islam, pernah berkata, “Knowledge without action is wastefulness and action without knowledge is foolishness.” Ilmu tanpa amal adalah sia-sia, dan amal tanpa ilmu adalah kebodohan. Oleh karena itu, mengaji adalah proses yang tidak hanya melibatkan belajar, tetapi juga mengamalkan ilmu yang diperoleh.

Dalil Al-Qur’an tentang Pentingnya Ilmu

Al-Qur’an memberikan banyak penekanan pada pentingnya ilmu. Salah satu ayat yang sangat terkenal adalah:

“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

Ayat ini menggarisbawahi bahwa orang-orang yang memiliki ilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah SWT dibandingkan dengan mereka yang tidak berilmu. Ilmu adalah cahaya yang membimbing kita menuju jalan yang benar dan menjauhkan kita dari kegelapan kebodohan.

Inspirasi dari Tokoh Dunia

Banyak tokoh dunia, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim, yang telah menunjukkan bahwa ilmu adalah kunci kemuliaan dan kesuksesan. Berikut beberapa quote yang menginspirasi tentang pentingnya ilmu:

Malala Yousafzai pernah berkata, “One child, one teacher, one book, and one pen can change the world.” Pernyataan ini menekankan bahwa pendidikan dan ilmu adalah kekuatan yang dapat mengubah dunia. Malala, sebagai seorang advokat pendidikan, memahami betul bahwa ilmu adalah kunci untuk mencapai kemuliaan dan perubahan sosial.

Nelson Mandela juga pernah mengatakan, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” Pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah senjata yang paling kuat untuk mengubah dunia. Mandela, melalui perjuangannya, menunjukkan bahwa ilmu dan pendidikan adalah cara untuk mencapai keadilan dan kemuliaan sejati.

Baca Juga  Dawuh Gus Kautsar tentang Potensi Menjadi Baik

Mengaji sebagai Bentuk Pengabdian

Dalam Islam, mengaji adalah bentuk pengabdian yang sangat penting. Selain sebagai kewajiban, mengaji juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ridha-Nya. Dengan ilmu, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memahami hikmah di balik setiap ajaran agama.

Mengaji juga mencakup belajar tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk fiqih, aqidah, akhlak, dan sejarah Islam. Dengan memahami berbagai cabang ilmu ini, seorang Muslim dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat.

Praktik Mengaji dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk mengamalkan prinsip mengaji dan mencapai kemuliaan sejati, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Membaca dan Mengkaji Al-Qur’an: Membaca dan mengkaji Al-Qur’an adalah langkah pertama yang sangat penting. Al-Qur’an adalah sumber utama ilmu dalam Islam, dan dengan memahami isinya, seorang Muslim dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik.
  2. Mengikuti Kajian dan Kelas Islam: Mengikuti kajian dan kelas yang membahas berbagai aspek ajaran Islam adalah cara yang efektif untuk menambah ilmu. Banyak masjid dan lembaga Islam yang menawarkan program-program pendidikan yang dapat diikuti.
  3. Bertanya kepada Ahli: Jika ada hal yang tidak dipahami, jangan ragu untuk bertanya kepada ustadz atau ahli agama. Mereka dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam dan membantu kita memahami ajaran Islam dengan benar.
  4. Mengamalkan Ilmu yang Didapat: Ilmu yang diperoleh harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan ilmu, seorang Muslim dapat memperbaiki diri dan memberikan contoh yang baik kepada orang lain.

Kesimpulan

Nasab bukanlah penentu utama kemuliaan dan kesuksesan. Kemuliaan yang sejati dalam Islam dicapai melalui ilmu dan ketakwaan. Mengaji adalah kunci untuk mencapai kemuliaan ini, karena dengan ilmu, seseorang dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan benar. Al-Qur’an dan hadits memberikan banyak penekanan pada pentingnya ilmu, dan banyak tokoh dunia telah menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai perubahan dan kemuliaan sejati.

Baca Juga  Nasihat Kiai Said Aqil tentang Jihad

Semoga kita semua diberi kekuatan dan hidayah untuk terus belajar dan mengamalkan ilmu yang kita peroleh, sehingga dapat mencapai kemuliaan di dunia dan akhirat. Aamiin.

Tinggalkan Balasan