Biografi Lengkap KH Ahsan Ghozali Beserta Ajarannya

Suatu hari ketika KH. Abdullah Faqih Langitan bersama Nyai Hunainah dikaruniai dua belas putra-putri yang kelak menjadi penerus perjuangan ayah ibundanya dalam menegakkan panji-panji Islam.

Kedua belas putra-putri beliau adalah

  1. KH Ubaidillah Faqih (beristrikan Nyai Hj, Faridah Sarang Rembang)
  2. Agus Rofiq (meninggal usia kecil)
  3. KH Muhammad Faqih (beristrikan Nyai Hj. Elok Faiqoh Cirebon)
  4. Agus H Mujab Faqih (alm) (beristrikan Neng Anisah Gresik)
  5. Agus H Mujib Faqih (meninggal di Makkah Al Mukarromah)
  6. KH Abdullah Habib Faqih (beristrikan Ning Hj. Nailatul Muna Kediri)
  7. Ning Salamah Faqih (diperistri Ust. H. Ahsan Ghozali Gresik)
  8. Ning Hanifah Faqih (diperistri KH. Qohwanul Adib Mc Purwodadi)
  9. KH Abdurrahman Faqih (beristrikan Ning Hj. Tuhfatul Mardliyah Mranggen Demak)
  10. Neng Zaimah (meninggal usia kecil)
  11. Agus H Machshoem Faqih (beristrikan Neng Faiz Inayati Ploso Kediri)
  12. Ning Hj Amiroh Faqih (diperistri Ust. Saiful Barri Pekalongan).

Dari nama-nama di atas, terdapat satu nama seorang pria yang berasal dari Gresik, beliau adalah KH. Ahsan Ghazali. Namanya semakin masyhur di Pesantren Langitan sejak menjadi menantu KH. Abdullah Faqih. Siapa yang tidak tau Pesantren Langitan? Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektare.

Kaberadaan Pondok Pesantren Langitan awalnya adalah hanya sebuah surau kecil, kini telah berkembang pesat menjadi sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas dan populer di kalangan masyarakat luas baik skala nasional maupun internasional. Prestasi gemilang ini tidak lepas dari jasa para pengasuh yang dengan keikhlasan dan komitmennya yang tinggi telah mencurahkan segala potensi untuk kemajuan dan perkembangan pondok pesantren. Keluhuran budi dan keperibadian para pengasuh Pondok Pesantren Langitan sungguh patut menjadi teladan dan tuntunan bagi semua insan. Selain memiliki kapabilitas ilmu agama yang mumpuni, mereka juga dengan tekun mengamalkannya dan berjuang menegakkan syari’at Islam.

Baca Juga  Meneladani KH. Hasyim Asyari Sebagai Penggerak dan Mencontoh Tebuireng Sebagai Tempat Mobilisasi Perjuangan Bangsa Indonesia

Pesantren Langitan ini. dalam kepengasuhan dan pembimbingannya sedikit berbeda dengan pesantren-pesantren pada umumnya yang biasanya dipimpin oleh satu pengasuh saja. Saat ini Pesantren Langitan diasuh secara kolektif oleh beberapa pengasuh yang mereka sebut sebagai Majelis Masyayikh, yaitu; KH. Abdullah Muif Marzuqi, KH. Ubaidillah Faqih, KH. Muhammad Ali Marzuqi, KH. Muhammad Faqih, KH. Abdullah Habib Faqih dan KH. Abdurrahman Faqih, serta dibantu oleh majlis A’wan, yaitu; KH. Qohwanul Adib Munawwar Kholil, KH. Macshom Faqih, Ustad H. Ahsan Ghozali, Ustad Abdurrahman Syafi’i, Ustad Miftahul Munir, Ustad Saiful Barri, H. Agu Adib Rahmat, Agus Muhtar Humaidi, Agus Imron Humaidi, Agus Mahrus Hamim, H Agus Ahmad Muhammad Alawi Ubaid, Agus Muhammad Bin KH. Ali Marzuqi, Agus Muhammad Zahid Hasbullah dan Agus Habibullah Sholeh.

Tinggalkan Balasan